Minggu, 13 Maret 2016

Sunyi di Curug Plumbon Kebumen

Curug Plumbon
Mendung menggelayut nyaman dilangit Kecamatan Alian kala saya akan keluar rumah sekedar piknik. Mengira langit yang sama juga menaungi seluruh wilayah Kebumen. Oleh hal itu saya memutuskan untuk piknik ke tempat yang tak jauh dari rumah. Memiliki niat awal ke Wisata Alam Kedungdawa (WAK) di Desa Seliling, namun saya mengurungkan niat. Alasannya saya pikir WAK seperti sungai biasa yang tak jauh berbeda dengan sungai di barat rumah.

Akhirnya saya memutuskan untuk ke Curug Plumbon atau Curug Kali atau Air Terjun Kalicurug atau Curug Galur yang terletak di Dusun Grigak Desa Plumbon Kecamatan Karangsambung. Seperti biasa tak ada teman piknik, Wulan yang sedang sibuk dengan kegiatan kuliahnya tak bisa menemani saya piknik.

Rute

Saya menempuh perjalanan menuju Pemandian Air Panas Krakal lalu ada pertigaan saya ambil kanan menuju Pasar Indrakila Krakal (Jika dari arah Kebumen Kota lewat Sruni pilih kanan, jika dari Kebumen Kota lewat Kalijaya setelah PAP Krakal kalian harus lurus). Melewati pasar yang sedang tak ramai langit makin meredup. Namun saya terus menuju utara hingga menemui SD, lalu jalan menurun lalu jembatan lalu Masjid Jerotengah lalu ada pertigaan. Saya ambil kiri (jika ingin ke Pujotirto/ Curug Wringin/ Curug Ganden/ Bukit Indrakila ambil jalan lurus) dan mengikuti jalan raya tersebut.

Pemandangan sudah bagus sesaat memasuki Desa Plumbon yang berbatasan dengan Desa Krakal. Jalanan yang juga banyak berliku yang saya lewati ini membelah perkampungan serta persawahan. Tak lama kemudian saya tiba di sebuah sekolah yang berdampingan. Saya pikir itu SMP 2 Karangsambung. Nah di depan sekolah tersebut terdapat papan kecil sekali bertulisankan ''Jurug Galur'' nah kamu bisa stop jika ada petugas yang jaga untuk parkir kendaraan. Jika tidak ada saya sarankan kamu lurus saja hingga melewati jembatan lalu ada ruma dikiri jalan. Titikan saja kendaraan kamu disitu seperti saya. Rute lengkap via Google Map Klik Disini

Soal Curug Plumbon

Curug Plumbon
Setelah parkir saya berjalan kembali menuju arah jembatan dan warung kecil dibawah sekolahan. Nah diseberang warung tersebut ada jalan menuju sungai. Saya lalu turun dan menjejaki jalan setapak di pinggir sungai. Bay nde we sungai ini namanya Sungai Grigak, dan dasar sungainya unik sekali selain tidak ada pasir/ tanah tapi batu juga memiliki garis2/ pola garis lurus berarah timurlaut-baratdaya. Setelah beberapa saat berjalan lalu ada sungai kecil setelah menyeberang jalan akan menanjak menuju atas.

Stop! Jika air sungai dangkal/ tidak banjir sebaiknya kamu memilih menyelusuri sungai seperti saya. Alasanya karena jika lewat atas kamu tidak akan bisa menikmati curug sepenuhnya. So, saya ambil lewat sungai meski basah-basah dikit karena harus memasuki kolam-kolam cantik. Tak lama berjalan nampaknya curugnya. Curug Plumbon cukup tinggi sekitar 15 meter dengan dua tingkatan. Airnya melebar dan saat itu lumayan deras. Airnya pun segar serta bening bangeeeeeeeeeet sampai warna hijau. Bagian bawah memiliki kolam dangkal setelah bagian kanan dibendung sedikit sementara di air terjun atas kolam nampaknya lebih dalam. Dari bagian bawah jika ingin keatas disediakan tangga karena sangat riskan jika harus menaiki bebatuan air terjun, licin dan terjal.

Sungai Grigak
Suasana di sekelilingnya nampak asri karena berupa hutan jati serta persawahan warga sekitar. Air terjun ini juga dianfaatkan untuk mengairi sawah warga. selain itu jugauntuk diambil airnya dengan menggunakan selang. Karena saya kesana sendiri dan disana pun sendiri sehingga suasana sepi sunyi sangat terasa. Hanya gemerujuk air terjun yang terdengar menemani saya memotret curug. Kenapa sepi? Iya karena curug ini belum dikelola serius sehingga masih sepi wisatawan.

Namun akan ramai jikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa anak SD sebelah bubar sekolah! Dijamin curug ini akan seperti waterboom alami. Bocah-bocah akan bermain disini, terjun bebas dari atas curug dan berbagai atraksi lainnya. Jadi bagi kamu yg kesini untuk urusan fotografi hindari hari libur dan jam pulang sekolah. Setelah puas memotret dan mengambil videonya saya beranjak pulang. Ohya saya tidak dipungut biaya saat ke curug ini, maupun saat parkir. Jangan lupa like videonya di Youtube ya. Salam!

Jumat, 11 Maret 2016

Desa Kalirancang Alian Kebumen

PETA DESA KALIRANCANG



Kalirancang  adalah sebuah desa di Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Secara astronomis terletak di 7.620 LS dan 109.705 BT. Desa Kalirancang berada di timur laut pusat pemerintahan Kabupaten dengan jarak sekitar 10 kilometer melalui Sruni. Serta berjarak 2 kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Alian di Desa Krakal.  Sementara itu pusat pemerintahannya desa berada di Dusun Jerotengah.

BATAS - BATAS WILAYAH

1. Sebelah Utara : Desa Krakal
2. Sebelah Barat : Desa Kaliyaja
3. Sebelah Timur : Desa Wonokromo dan Kecamatan Karangsambung
4. Sebelah Selatan :Desa Sawangan

PEMBAGIAN ADMINISTATIF
Desa Kalirancang terdiri dari 6 RW dan 14 RT, serta 5 pedukuhan utama yaitu:

1. Dusun Jerotengah (Jerotengah dan Kalisetra)
2. Dusun Gupit (Gupit Lor dan Gupit Kidul)
3. Dusun Kedungsemut Kulon (Jatigede dan Kalisinan)
4. Dusun Kedungsemut Wetan ( Kedungsemut Wetan dan Erasiwaru)
5. Dusun Kalikudu (Kalikudu Lor dan Kalikudu Kidul)

SEJARAH

Desa Kalirancang dan Alian pada umumnya konon telah dihuni manusia sejak sekitar 900 tahun lalu. Hal itu berdasarkan adanya sebuah makam di atas bukit Dusun Jerotengah yang dikenal sebagai Hastana Budha/ Sabda Guna. Makam tersebut adalah makam keluarga Ki Margodan. Di gapura makam tersebut tertulis tahun pembuatan yakni 1115 M. 

Asal usul nama Desa Kalirancang belum diketahui jelas namun dari cerita penduduk secara turun temurun yang dipakai oleh pemerintah desa menyebutkan dulu ditengah sungai yang membelah desa ini (kini dibawah Jembatan Gupit) terdapat batu besar yang panjang dan lebar. Disitulah konon para petinggi merancang/ bermusyawarah untuk mengambil keputusan-keputusan penting. Sehingga Kalirancang berasal dari kata Kali = Sungai dan Rancang = Merancang/ Bermusyawarah.

Sejarah kepemimpinan Desa Kalirancang tercatat mulai pada 1867 dimana saat itu dipimpin oleh seorang ''Bekel'' bernama Raksadipa I hingga tahun 1877. Kemudian 1877-1882 dipimpin oleh Raksadipa II (Suradipa). Barulah pada 1883 jabatan Bekel diganti dengan ''Glondong'' yang membawahi empat desa yakni Desa Krakal, Kalirancang, Kalijaya dan Sawangan. Ia adalah Hudawikrama (Mochamad Saleh). Desa Kalirancang baru memiliki kepala desa pertama pada 1985 yaitu Martodihardjo (Surip). 

Tahun 1949, sebelum berpindah ke Desa Wadasmalang Kecamatan Karangsambung, Desa Kalirancang pernah menjadi tempat menyingkir oleh pemerintah Kabupaten Kebumen akibat agresi Belanda kedua (1948-1949) kerena pasukan Belanda terus mengejar, diputuskan mencari tempat yang tersembunyi dan aman dari kejaran Belanda.

DAFTAR PEMIMPIN

  1. Bekel Raksadipa I (1867-1877)
  2. Bekel Raksadipa II (1877-1882)
  3. Glondong Hudawikrama (1883-1902)
  4. Glondong Hudapawira (1903-1905)
  5. Glondong Hudawidjaja (1906-1925)
  6. Glondong Wiraredja (1926-1956)
  7. Glondong Sastromihardjo (1957-1984)
  8. Kades Martodihardjo (1985-1994)
  9. Kades Dalikoen Hary Soegito (1994-2002)
  10. Kades Winarto (2002-2013)
  11. Kades Kuswanto, S.E (2013-2019)

GEOGRAFI

Desa Kalirancang memiliki luas sekitar 5,33 km persegi. Merupakan salah satu desa yang berada di cekungan Lembah Kedungbener. Sebuah lembah lurus yang berarah Utara - Selatan sehingga memiliki kontur perbukitan di sisi barat dan timur serta dataran rendah di tengahnya. Ketinggian rata rata Desa Kalirancang adalah 28-47 meter diatas permukaan air laut dengan titik tertingginya berada di Bukit Pagerijo (301 mdpl) di Dusun Gupit. Sementara itu dusun tertingginya adalah di Dusun Erasiwaru (201 mdpl). 

Desa Kalirancang terbagi menjadi dua wilayah secara geografis yang dipisah Bukit Pagergeong dan Bukit Sikenap. Kondisi ini membuat Dusun Kalikudu yang berada di barat Bukit terpisah cukup jauh dengan pusat desa maupun dengan dusun lainnya yang berada di timur Bukit. Hal serupa terjadi pada Dusun Era Siwaru yang terpisah dibalik Bukit Jrambeng yang berada di pojok timur laut Desa Kalirancang.

PENGGUNAAN LAHAN 

Lahan persawahan di Desa Kalirancang bisa dijumpai di dataran rendah maupun di kaki bukit. Sementara tanaman palawija dan hutan kayu ditanam dilereng-lereng hingga puncak perbukitan. Luas tegalan/kebun yakni sekitar 305,60 hektar, sawah 71,60 hektar dan hutan rakyat seluas 9 hektar.

HIDROLOGI 

Sungai terbesar yang melintas di desa ini adalah Sungai Kedungbener (Kedunglo/ Kedungrunta) di sebelah timur dan Sungai Kalijaya di sebelah barat. Sungai Kedungbener melintasi Dusun Kalisinan, Kedungsemut Wetan, Kedungsemut Kulon, Gupit Lor, Gupit Kidul, Jerotengah dan Kalisetra. Sementara Sungai Kalijaya sepenuhnya melewati Dusun Kalikudu Lor dan Kalikudu Kidul. Sementara sungai kecil atau kalen yang ada di Desa Kalirancang adalah:

1. Kalen Kopen di Dusun Jerotengah
2. Kalen Kalisetra di Sub-dusun Kalisetra
3. Kalen Kedungsemut di Dusun Kedungsemut Wetan
4. Kalen Geong di Sub-dusun Kalikudu Kidul
5. Kalen Kalikudu di Sub-dusun Kalikudu Kidul
6. Kalen Siraman di Sub-dusun Kalisinan
7. Kalen Gupit di Dusun Gupit

Perbukitan di Desa Kalirancang merupakan rangkaian perbukitan tua yang memiliki kemiringan curam hingga sangat curam seperti pada lereng Bukit Pagerijo. Desa Kalirancang memiliki beberapa bukit lain, diantaranya Bukit Pagerijo, Bukit Jampes, Bukit Pagergeong, Bukit Jrambeng, Bukit Sikenap, dan Bukit Sanggar. 

KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk Desa Kalirancang menurut BPS Kabupaten Kebumen yaitu 3.707 jiwa dengan rincian 1.782 Laki-laki dan 1.925 Perempuan sehingga sex ratio nya 93 atau sebesar 6,82 persen. Sementara kepadatan penduduknya mencapai 265 jiwa/km persegi.

Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Meski demikian terdapat pekerjaan lainnya seperti PNS, Buruh, maupun Buruh Tani. Jumlah penduduk usia produktif rentang usia 15-64 tahun di desa ini mencapai 2.174 jiwa. Masyarakat usia produktif ini mayoritas pergi merantau ke kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, Tangerang, Karawang, Depok, Semarang, Surabaya, Bali, Samarinda, Palembang, Palangkaraya, Banjarmasin, Lampung dan kota besar lainnya.

PERTANIAN

Penduduk desa ini seluruhnya mengolah sawah tadah hujan sehingga jika pada musin hujan penduduk akan tanam padi dan musim kemarau umumnya akan menanam palawija. Berikut hasil pertanian di Desa Kalirancang tahun 2017. Data dibawah juga mencangkup Desa Kalirancang merupakan penghasil utama terong serta menjadi satu-satunya desa penghasil timun, mete dan pala di Kecamatan Alian (terdata).




PETERNAKAN

Di sisi lain masyarakat berprofesi sebagai peternak ayam, kambing, domba, sapi, bebek dan enthok. 

AGAMA

Masyarakat Desa Kalirancang beragama Islam sehingga sejumlah langgar/ mushola tersebar di masing-masing Dusun berjumlah 9 unit. Sementara terdapat 5 Masjid diantaranya terdapat di Dusun Kalikudu, Gupit, Kalisetra dan yang terbesar di Dusun Jerotengah.

PARIWISATA

1. Pemandian Air Hangat Krakal
Tempat wisata di Desa Kalirancang adalah Pemandian Air Hangat yang dinamankan Obyek Wisata Pemandian Krakal karena lokasinya tepat diperbatasan antara Desa Kalirancang dan Desa Krakal tepatnya di Dusun Kalisinan. Jika Pada musim liburan banyak wisatawan dari berbagai daerah datang ke Pemandian Air Hangat Krakal. Pemandian Air Hangat Krakal bisa digunakan untuk terapi pengobatan. Bagi yang mempunyai penyakit kulit kronis silahkan dibuktikan mandi dan berendam di pemandian ini. Menurut literatur, mata air panas pemandian ini bukan mata air dari gunung berapi, namun dihasilkan oleh patahan blok turun di sebelah timur lokasi tersebut.

Mata air itu diduga karena konduksi panas dari sumber magma yang berada lebih 1 kilometer di bawah tanah dan kemudian muncul zone patahan tersebut. Itu sebabnya air panas tersebut mengandung sulfur rendah yang menandakan bukan karena pengaruh vulkanisme. Debit airnya rata-rata 10 liter/menit. Suhu rata-rata sekitar 40 derajat Celcius, rasa airnya asin dan pahit karena mengandung gas CO2, H2S dan NH3.

2. Bukit Pagerijo
Potensi wisata Desa Kalirancang ada di puncak Bukit Pagerijo yang berada di Dusun Gupit Kidul yang layak dikembangkan sebagai wisata tracking karena medan pendakian yang terjal dan cukup menantang. Dari atas Bukit ini akan nampak pemandangan Desa Kalirancang secara keseluruhan, serta desa lainnya di Kecamatan Alian. Bukit Pagergeong diseberang lembah akan nampak gagah. Lembah Kedungbener yang memanjang akan terlihat sangat indah dipagi hari karena akan dinaungi kabut terlebih saat musim kemarau. Sementara dikejauhan layer perbukitan utara serta barat Kebumen menjadi bingkai. Selengkapnya tentang Bukit Pagerijo Klik Disini

3. Cagar Benda Budaya Makam Sabdo Guno
Di Desa Kalirancang juga terdapat sebuah situs cagar budaya yakni Makam Sabda Guno yang berada di atas Bukit Sikenap diantara Dusun Kalisetra dengan Dusun Kalikudu Kidul. Selengkapnya tentang Makam Sabdo Guno Klik Disini

4. Curug Kedungsemut
Potensi lainnya adalah curug di lereng Bukit Pagerijo, Dukuh Kedungsemut Wetan. Namun curug ini adalah curug musiman yang hanya bisa dinikmati saat musim penghujan saja atau malah ketika curah hujan tinggi saja. Curug ini mempunyai ketinggian hanya 5 meter saja.

5. Penangkaran Kupu-Kupu
Masih di Dusun Kalisinan tepatnya di selatan Pemandian Air Hangat Krakal terdapat sebuah penangkaran sejumlah hewan namun yang paling terkenal adalah kupu-kupu. Ya, disini terdapat rumah untuk mengembangbiakan kupu-kupu sebelum dipasok dan dipamerkan di Obwis Edukasi ''Alian Butterfly Park'' di Desa Krakal. Selain itu terdapat juga penamngakaran Rusa yang berjumlah 4 ekor serta hewan unggas lainnya.

PENDIDIKAN

Pendidikan yang ada di Desa Kalirancang yakni PAUD, SD, MTs dan SMK. SMP terdekat yakni SMPN 1 Alian yang berada di Desa Krakal. Di Dusun Jerotengah sejak tahun 1992 telah berdiri Sekolah MTS Al-Hidayah dan menurut wikipedia sebagai pendirinya diantaranya adalah Bapak Kyai Mohammad Kasmad Poernomo dan M. Mabrur. Sekolah tersebut ang berdiri di atas tanah yang bersebelahan dengan Masjid terbesar di Desa Kalirancang yakni Masjid Al-Ittihad.

Tanah tersebut adalah tanah wakaf dari Bapak Syamsuri(alm. yang juga Purnawirawan TNI AL, yang sudah lama bertempat tinggal di Prokimal, Kota Bumi Lampung Utara). MTS Al-Hidayah mempunyai gedung dua lantai, telah berkembang pesat dengan jumlah murid cukup banyak yang datang dari Desa Sawangan, Desa Krakal dan desa Lainnya. Bahkan para lulusannya ada yang sudah berhasil menjadi anggota TNI. dan juga ada yang saat ini tengah mengikuti kuliah di Universitas Negeri Islam Jogjakarat.

Namun karena minat siswa semakin sedikit maka kini sekolah tersebut dialihfungsikan menjadi sebuah SMK. Adalah SMK IT Darul Amal dengan program kejuruan Teknik Otomotif, Teknik Komputer dan Jaringan, Akuntansi dan Administrasi Perkantoran. Sekolah lainnya yang ada di Desa ini adalah:

1. TK Pertiwi 07 di Dusun Jerotengah
2. SDN 1 Kalirancang di Dusun Jerotengah
3. SDN 2 Kalirancang di Dusun Kedungsemut Wetan
4. SDN 3 Kalirancang di Dusun Kalikudu Lor
5. PAUD Pelangi di Dusun Jerotengah
6. PAUD Kalikudu di Dusun Kalikudu

KERAJINAN & SOSIAL BUDAYA

Di Desa Kalirancang kerajinan yang bisa ditemukan adalah sapu yang terbuat dari sabut kelapa dan rami. Pohon rami banyak dijumpai di Bukit Sikenap. Begitu juga dengan pohon Pandan Duri yang melimpah di Bukit Sikenap namun belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu sentra kerajinan berada di Dusun Kalikudu Lor milik Bpk. Sarwo. Sementara kesenian yang ada di desa ini berupa Kuda Lumping atau ''Ebeg'' serta Jamjaneng.

INFRASTRUKTUR

Infratruktur di Desa Kalirancang tergolong baik hingga sangat baik. Desa Kalirancang dilintasi oleh tiga jalur vital Kecamatan sekaligus. Yakni Jl. Pemandian Barat yang melintasi Dusun Kalikudu Lor dan Kalikudu Kidul lalu Jl. Pemandian Timur yang melintasi Dusun Kalisetra, Dusun Jerotengah, Dusun Kedungsemut Kulon dan Kalisinan serta Jl. Raya Pujotirto yang melintasi Dusun Era Siwaru.

Jalan vital lainnya adalah Jl. Sikenap. Sesuai dengan namanya jalan ini menelampar membelah Bukit Sikenap untuk menghubungkan Dusun Kalikudu yang berada di barat Bukit terpisah cukup jauh dengan pusat desa maupun dengan dusun lainnya yang berada di timur Bukit. Jalan tersebut merupakan jalan cor beton dengan medan menanjak dan berliku, maklum saja jalan tersebut tepat mengikuti punggungan bukit. Selain itu juga membelah hutan sehingga sangat berbahaya jika dilalui saat malam hari. Apalagi tidak ada penerangan jalan serta banyak makam disekitarnya. Jalan ini juga digunakan untuk akses menuju Makam Sabda Guno.

Ruas lainnya yang terhubung dengan jalan ini adalah Jl. Jatigede yang tembus ke Dusun Kedungsemut Kulon. Serta jalan baru yang belum lama dibangun yakni jalan dari Sub-dusun Kalisetra. Jalan tersebut sangat berguna sebagai jalan alternatif jika jalan raya dilanda banjir. Ruas lainnya adalah Jl. Glondongan di Sub-dusun Kalisinan. Ruas ini menghubungkan Jl. Pemandian Barat dengan Jl. Pemandian Timur dengan memotong jalan di selatan Pemandian Air Hangat Krakal. Jalan yang mendesak dibangun adalah jalan yang menghubungkan Dusun Jerotengah dengan Sub-dusun Era Siwaru melalui Dusun Kedungsemut Wetan.

Pasalnya jika hendak ke Era Siwaru masyarakat harus memutar melalui Desa Krakal. Namun pembangunan jalan terkendala medan yang melintasi medan sulit. Maklum saja jalan ini harus merayapi Bukit Jrambeng. Hingga kini jalan tersebut hanya sampai di Dusun Kedungsemut Wetan. Infrastruktur lainnya terdapat tiga buah Jembatan yang melintas diatas Sungai Kedungbener yakni Jembatan Kecik, Kedung Lo dan terbaru Jembatan Jatigede. Serta dua jembatan kecil yang berada di Sub-dusun Kalisetra dan Jerotengah. 

TOKOH

1. Kyai Mohammad Kasmad Poernomo
Beliau merupakan sesepuh dan ulama yang berpengaruh khususnya di Desa Kalirancang. Dalam kesehariannya beliau menjadi Imam di Masjid Al- Itihad yang terletak di Dusun Jerotengah.

2. Soewarto Moestadja
Beliau adalah politikus dan juga menteri dalam negeri  Suriname (negara di Amerika Latin) yang merupakan keturunan Jawa. Soewarto Moestadja mengaku generasi kedua dari buruh kontrak asal Desa Kalirancang. Tahun 1950, Kakek dan nenek Soewarto Moestadja dibawa Belanda ke Suriname kemudian dikembalikan lagi ke Indonesia pada 1963.