Dermaga Jembangan Wisata Alam |
Sebenarnya ini perjalanan lama saya dan teman teman saya ke obyek wisata Jembangan Wisata Alam (JWA) di Desa Jembangan Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen. Saya dua kali mengunjungi tempat ini. Pertama saat bersama rombongan emak emak rumpi dan temen temen juga. Nah yang kedua cuma bertiga yakni bersama Wulan dan Roni. Kami kesana sebelumnya tidak ada rencana. Jadi bisa dikatakan mendadak berwisata.
Kami berangkat dengan melalui rute Alian - Sruni - Poncowarno - Jembangan dengan mengendarai sepeda motor. Jalannya bagus meski sempit dan menjelang masuk Desa Jembangan banyak berliku. Namun demikian pemandangannya bagus sekali untuk merefres otak gemblung kami. Selain itu petunjuk jalan yang menuntun kami ke lokasi juga sangat jelas terpampang nyata di setiap pertigaan besar maupun kecil.
Pertama kami akan menemui gardu masuk di sisi kanan jalan. Soal tiket saya lupa berada waktu itu. Disini sudah ada perbedaan. Jika sebelumnya jalur masuk dan keluar satu jalan namun kini terdapat dua jalur. Jalur masuk harus lurus tidak belok ke kanan seperti dahulu kala. Jalan lurus dan menurun menuntun kami sembari disuguhi pemdangan kebun warga. Jalannya aspal baru dan masih bau baru heheheheh. Dan ternyata tak dinyana kita tembus di sisi utara Waduk Pejengkolan atau area obwis JWA.
Tempat bermain anak dan gazebo |
Sampai di situ akan ada pemandangan Waduk Pejengkolan yang tenang serta berwarna kehijauan. Setelah itu kami memarkirkan kendaraan. Kebetulan waktu kami kesana masih pagi dan belum banyak wisatawan. Bahkan warung makanan yang buka urung semua menjual makanan. Setelah itu kami lihat-lihat pemandangan serta memotret beberepa spot. Tak lupa kami bergila-gila ria di setiap sudut obyek wisata ini. Disini banyak wahana dan fasilitas yang disediakan, diantaranya:
1. Wahana
- Perahu Naga
- Perahu Kayuh
- Kolam Renang
- Cafe Apung
- Kebun Binatang
- ATV
2. Fasilitas
- Mushola
- Toilet
- Aula Terbuka
- Gazebo
- Kid's Zone
Kami mencoba masuk kedalam Kebun Binatang dengan membayar tiket lagi sebesar Rp10.000. Ingat ya gaes setiap memasuki wahana akan dikenakan tiket lagi. Di Kebun Binatang ini cukup bagus dan artistik sekali karena konsepnya seperti kompleks villa. Hal tersebut disesuaikan dengan kontur lahan yang ebrupa lereng perbukitan. Koleksi hewan-hewannya cukup banyak dan terawat namun kandang beberapa hewan nampak sempit dan terlihat tertekan (stress). Kandang juga nampak lembab selain itu beberapa hanya beratap seng saja. Sedih deh.......
Kebun Binatang |
Hewan-hewan yang sempat kami lihat ada Buaya, Burung-burung, Monyet, Rusa, Ikan, Ular, apalagi ya lupa saya hahahahhah. Bahkan kebetulan sekali kami menyaksikan para pengurus kebun binatang memandingan hewan-hewan tersebut. beberapa petugas juga nampak menyiapkan makanan. Saat sedang asyik melihat-lihat hewan kami terganggu dengan suara erangan salah satu hewan di bagian karantina. Setiap kandang hewan diberi keterangna nama serta asal hewan berikut dengan keterangan lainnya. Jadi recomended buat kalian yang membawa anak-anak.
Setelah itu kami memutuskan untuk pulang. Intinya sih tempat ini asyik untuk berwisata terutama bersama keluarga. Selain wahananya dan fasilitasnya cukup baik, tempatnya yang modern tapi sejuk khas pedesaan juga baik untuk mereftes otak dan menghilangkan panik. Sekeluarnya dari gerbang obwis JWA kami mampir ke Bendungan Pejengkolan. Dari arah JWA jalan masuknya ada di sebelah kiri jalan atau tepat di jembatan saluran irigasi. Jalnnya rusak dan berbatu serta berdebu. Selain itu disampingnya terdapat saluran irigasi yang lebar namun minim air.
Bendungan Pejengkolan |
Bendungan Pejengkolan merupakan bendungan pertama yang ada dibawah Waduk Wadaslintang. Bendungan ini mensuplay air untuk lahan pertanian (persawahan) diwilayah Kecamatan Poncowarno, Alian dan Padureso. Saat saya kesana kebetulan sedang musim kemarau jadi tak ada pemandangan air yang limpas ke sungai. sejatinya Bendungan ini berada di Sungai Badegolan. Dibawahnya atau dilaliran sungainya banyak batu batuan yang kadang digunakan untuk bermain wisatawan ''ngragas'' kaya saya hehehhehe. Karena hari itu tepat pukul 12.00 WIB kami akhirnya nyerah dengan matahari yang meyengat. Kami memutuskan untuk pulang saja. Oke deh cukup sekian sedikit cerita soal JWA karena saya sebenernya lagi kerja besok diedit lagi bisalah tambah detailnya. Bye brooo.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar