Panorama Waduk Wadaslintang |
Ini adalah cerita perjalan tahun 2013 yang sebelumnya sudah saya tulis di blog saya yang kehilangan password itu. Saat itu saya sudah mudik dan masih dalam suasana Ramadhan. Nah dalam rangka ngabuburit saya menyempatkan diri berkunjung ke Waduk Wadaslintang. Waduk ini berada di dua wilayah yakni Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Kebumen. Sebagian besar genangan airnya masuk Kabupaten Wonosobo. Namun bangunan bendungan dan Pembangkit Listri Tenaga Air (PLTA) nya berada di Kabupaten Kebumen. Tepatnya di Desa Sendangdalem Kecamatan Padureso.
Saya ke Waduk Wadaslintang bersama tiga teman karib saya. Mereka adalah Rasti, Roni dan Rudi (Dipet). Tidak butuh waktu lama untuk ke menuju waduk ini karena jarak rumah saya (Desa Kalirancang Kecamatan Alian) dengan Waduk Wadaslintang cukup dekat, yakni melewati Desa Wonokromo. Dari Desa Kalirancang kita belok ke kiri masuk ke Jl. Raya Wonokromo. Perjalanan kesana sangat mengasyikkan karena sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan yang menakjubkan seperti persawahan, sungai, perbukitan dan pedesaan.
Di Desa Sawangan jalannya relatif landai dengan jalan yang masih cukup lebar. Di kiri jalan nampak Bukit Pagerijo sementara di sebelah kanan terdapat Sungai Tekung. Setelah itu masuk ke Desa Wonokromo dan kontur jalan sudah mulai naik dan banyak menikung. Kanan-kiri jalan padat oleh perumahan penduduk. Tak lama kita menyebrangi sebuah Jembatan yang cukup besar. Jembatan itu melintang diatas Sungai Tekung (Kini (2015) ada jembatan baru di sisi utaranya sehingga lajur kanan dan kiri akan terpisah). Jalannya makin menanjak dan perbukitan Pujotirto mulai terlihat disisi utara. Di sisi selatan rangkaian Perbukitan Silender menemani perjalanan kita.
Waduk Wadaslintang |
Jalanan menyempit namun pemandangan tak putus disuguhkan. Sesaat meninggalkan Desa Wonokromo terdapat titik ''krusial'' yang sangat sayang jika dilewatkan. Belum afdol ke jika ke Waduk Wadaslintang jika belum berfoto di tempat ini. Tempat ini adalah sebuah perasawahan yanga da di Dusun Simbang Desa Wonokromo. Persawahan ini dibelah oleh jalan raya sehingga kita akan melihat sawah diatas jalan raya dan juga dibawah jalan raya. Selain itu di sisi utara nampak Bukit Tumpeng gagah berdiri. Perpaduan indah antara terasering sawah berlatar Bukit Tumpeng.
Setelah Desa Wonokromo kita akan masuk ke Desa Kaliputih. Jalannya tetap sempit namun relatif mulus. Tak banyak ditemui pemukiman penduduk karena justru akan banyak kebun di kanan kiri jalan raya. Jalan raya juga sudah dipenuhi tanjakan sehingga kita harus hatihati. Jika tidak kita bisa masuk ke jurang yang ada di kiri jalan. Jurang tersebut berdasar aliran Sungai tekung. Perjalann diteruskan dengan menanjak-menanjak dan menanjak hingga kita menemukan pasar atau pusat keramaian. Tempat tersebut merupakan Pasar Manisan Desa Kaliputih.
Pasar yang strategis untuk wilayah Desa Kaliputih, Desa Tlogowulung dan Desa Pujotirto. Jika diketahui tempat ini juga sekaligus sebuah perempatan jalan jika ke kiri menuju Dusun Kalipuru Desa Pujotirto. Perjalanan kemudian berbalik dari yang sebelumnya menanjak kini saat memasuki Desa Sendangdalem jalanan menjadi menurun. Memasuki Desa Sendangdalem itu berarti sebentar lagi kita sampai. Dari sini juga sudah bisa lihat Benudngan dari kejauhan. Desa Sendangdalem tergolong ramai dan tentunya indah. Desa ini punya terasiring sawah yang memukau serta bukit yang indah. Tak lama kemudian akan ada pertigaan dekat bengkel kecil. Nah mau pilih lurus atau belok kanan syah-syah saja karena ujungnya juga menuju Waduk Wadaslintang. Kalau saya pilih belok kanan dengan melintasi jembatan Sungai Sendang.
Bukit Rayang dilihat dari Bendungan Wadaslintang |
Selanjutnya dalam perjalanan kita akan disguhi sebuah bukit yang runcing dan 100% merupakan batu. Warga menyebutnya Gunung Rayang. Gunung atau Bukit Rayang adalah .............. (nanti dibahas diartkel sendiri). Kemudian kita akan melewati sebuah Jembatan dengan aliran sungai jernih dibawahnya. Ya, itu adalah Sungai Badegolan dengan air limpahan dari Waduk Wadaslintang. Sungai ini kadang digunakan untuk bermain canoying atau Rafting oleh sejumlah pecinta alam.
Perjalanan berikutnya menanjak lagi dan lagi sebelum kita akan bertemu dengan perkebunan tebu yang aduhai hijau saat msuim hujan. Tak lama setelah melewati perkebunan tebu akan ada pertigaan jalan, kita ambil ke kanan. Tapi jika yang ingin menuju PLTA dan Ber-canoying bisa belok ke kiri. Setelah belok ke kanan tak telalu lama terdapat pertigaan lagi. Nah, kita ambil yang kiri kalau ambil belok kanan kita akan menuju Prembun atau Kabupaten Wonosobo gaes. Disini jalannya lebar dan mulus. Hati-hati jika melintas di jalur Desa Kaliputih - Wadaslintang pada musim hujan karena jalannya yang berbatasan dengan tebing sangat riskan terjadi longsoran batu maupun lainnya. safery First gaes....
Tak lama kemudian sampailah kita di pintu masuk obwisnya tapi karena tak ada yang jaga kita bablas saja tak dipungut biaya seperti yang lainnya. Dan ternyata Waduk Wadaslintang luar biasa indah. Airnya tenang berwarna biru itu seolah saling menatap dengan perbukitan hijau di pinggirnya. Ya, Waduk Wadaslintang berada diantara perbukitan menjulang. Di sepanjang kiri waduk merupakan rangkaian Perbukitan Indrakila sementara di sisi kanan nya merupakan Pegununagn Medasih Tangulangsi yang memanjang hingga jantung Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo.
Spillway menuju Sungai Badegolan dibwaha sana |
Pemandangan yang sangat indah sore itu karena di bagian utara samar samar Pegunungan Serayu Selatan dan di tengah waduk kita bisa lihat keramba keramba ikan warga sekitar waduk, Ohya, waduk ini juga di gunakan untuk aktivitas memancing dan PLTA. Jadi pemandangan orang memancing lazim ada dan meruapakn pemandangansehari-hari. Jika msuim lebaran disediakan perahu wsiatawan yang bisa disewa untuk mengelilingi waduk. Pemandangannya tak hanya saat melihat ke utara saja. Coba lihatlah ke Barat/Selatan/Timur dan segala penjuru, semuanya memanjakan mata pengunjung.
Angin bertiup sepoi disini pastinya menambah betah berlama lama di Waduk Wadaslintang. Kalau kita sangat beruntung, kita bisa lihat air yang mengalir dari waduk melalui spileway dan kita juga bisa melihat pelangi tentunya. Dibawahnya nampak PLTA dan Sungai Badegolan. Sngai yang saya bilang tadi bisa digunakan untuk rafting karena punya bebatuan yang mengasilkan jeram. Sore itu ramai orang tapi bukan wisatawan hanya pemuda-pemuda dari sejumlah kecamatan di sekitar waduk. Sejumlah warung makan tersedia jika bukan bulan puasa dan permainan anak serta panggung hiburan biasanya tersedia jika pada masa liburan tiba. Contohny asaat libur lebaran, maka akan banyak wisatawan yang datang ke Waduk Wadaslintang. Begitulah sekelumit cerita soal Waduk Wadaslintang. Saya merasa saya tidak bnyak mendeskripsikan waduknya tapi perjalanannya yak? Kalian merasa tidak? Hahahahha..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar