R.I.P Olga Syahputra |
Jum'at (28/3) malam saya mendapatkan kabar komedian idola ''saya'' meninggal dunia. Kabar yang tidak mengejutkan buat saya karena Olga sudah hampir setahun wara-wiri dari rumah sakit satu ke rumah sakit lainnya. Penyakitnya (kurang tau pasti) yang awalnya benjolan tersebut menjadi benalu yang merusak sistem kekebalan tubuh Olga. Olga dirawat selama sekitar sembilan bulan di salah satu rumah sakit di Singapura.
Sejak kemunculannya di tahun 2003, dan tahun berikutnya saat itu menjadi peran pembantu diacara Ceriwis Trans TV yang dipandu Teh Indi Barend dan juga Ka Indra Bekti, saya langsung suka dengan gaya lawakan pria lemah gemulai itu. Peran pembatu membuat Olga mau tak mau menjadi 'bahah olok2' an dengan tata rias yang amburadul. Meski begitu, ia tampak sangat menikmati profesinya, tanpa malu. Kepolosan dan ke-apa adaan-nya Olga membuat lawakannya bisa mengocok perut siapapun yang menontonnya.
Karena itulah Olga langsung ketiban rejeki. Hari ke hari Olga menjadi artis yang terkenal. Apalagi bar baru ini, mustahil sehari saja tak ada Olga di layar kaca. Meski suka dan mnungkin mengidolakan Olga, tetapi saya tidak sampai ingin tau seluk beluk Olga, berita Olga sehari-harinya sampai njrimet. Acara Olga yang paling saya suka adalah Ceriwis, OVJ, Prime Time, Extravaganza ABG, Online, Waktunya Kita Sahur (WKS - YKS), Catatan Olga. Kalau untuk acara Dahsyat dan Fesbuker, jujur saya kurang suka, entah.
Kita tau Olga merintis karir dari jaman masih susah. Pertama muncul di TV, Olga yg masih dihina-hina, mau disuruh apa saja sama lawan mainnya. Lihat saja saat di acara OVJ, WKS dan Ceriwis. Bagaimana lawan mainnya suka memasukan benda2 ke mulut Olga saat tertawa. Menjatuhkan Olga atau menakutinya dengan Pocong. Berbeda dengan tahun 2011 kesini, ia lebih disegani oleh lawan mainnya. Tak lagi melihat olga yang 'disiksa' agar lucu sehingga penonton tertawa terbahak bahak. Duet yang bagus dari Olga adalah duet Olga/ Indi/ Bekti, Olga/ Wajang OVJ, dan yang paling apik duet Olga/Komeng/Adul.
Meski menghibur, lawakan Olga seringkali 'bermasalah', lawakannya yang ceplas-ceplos membuat sebagian masyarakat Indonesia sakit hati hingga berujung pengaduan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sampai pencekalan. Olga suka melawak dengan membandingakan lawan-lawannya dengan benda2 mati. Misal saat Olga melihat bungkus korek api, ia langsung meledek Adul yang kecil sehingga 'muat' didalam bungkus korek api tersebut.
Olga: ''Adul, sini bobok dulu. Mamah nina boboin''
Atau yang paling booming saat duet Olga dan Opie Kumis. Dikisahkan mereka sedang berjalan berdua kemudian ada tetengga bertanya kepada Olga yang menggandeng Opie Kumis sembari bergaya ala emak Betawi.
Tetangga: ''Mau kemana Bu Olga?"
Olga: ''Ini, mau buang barang rongsok'' (Misal)
Duet Olga/Komeng/Adul selalu mengisahkan sebuah keluarga dimana si Olga jadi Ibu, Komeng jadi Bapak dan Adul jadi anak. Bahkan duet sekitar tahun 2007 itu berlanjut sampai 2014 meski di lain program dan Komeng sudah tidak ada. Olga sellau berakting sebagai emak nya Adul yang galak dan suka mencubit Adul. Akting yang lucu dari keduanya kerap membuat orang terawa terbahak bahak.
Namun saya hanya berfikir itu hanya sebuah akting/profesi semata. Sebelum tampil sesama pelawak pasti akan atau sudah tau bagaimana tipe lawakan masing-maisng pemain sehingga apapun nanti yang dilontarkan saaat tampil itu tidak serius. Tapi naas-nya beberapa artis (kebanyakan artis pendatang) tidak terima jika menjadi bahan candaan Olga. Bahkan mereka sampai melaporkan ke Polisi. (sekarang-sekarang saja, dulu g ada).
Diluar jagat hiburan, Olga yang tampak berkehiudpan mewah juga dikenal sombong oleh orang-orang tertentu. Namun demikian, kata tersebut layaknya kurang etis dan terpercaya, karena disisi lain Olga adalah orang yang sangat Dermawan, mau membantu anak yatim piatu, tak suka berfoya atau lainnya. Olga gemar membantu artis (terutama pelawak) baru untuk bisa sukses seperti dirinya. Dengan meninggalnya Olga jagat pelawak tak mempunyai pelawak yang bisa mengocok perut hingga terpengkal-pengkal. Setahun ditinggal Olga saja, acara lawak di TV terlihat sangat membosankan dan tidak ramai. Well, selamat jalan Olga, semoga kamu diterima di sisinya, dijaukan dari siksa api neraka dan amal ibdahmu juga diterima. Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar