Sabtu, 05 Desember 2015

Pantai Menganti, Surga Yang (Tak Lagi) Tersembunyi

Pantai Tebing Bidadari (sisi barat Pantai Menganti)
Pantai Menganti adalah sebuah pantai yang terletak di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Jauh sebelum tahun 2010, Pantai Menganti hanyalah sebuah pantai biasa. Pantai yang ramai bukan karena wisatawan tapi karena masyarakat setempat. Pantai Menganti adalah sebuah tempat nelayan bersandar setelah mencari nafkan ditengah Samudera Hindia.

Perahu berjajar di bibir pantai berpasir putih. Sebagai pendukungnya terdapatlah Tempat Pelalangan Ikan (TPI) disana. Bagi nelayan, Pantai Menganti hanyalah tempat bersandar, bahkan mereka tak menyadari alam yang menyaksikan perjuangan hidup mereka sangatlah mempesona. Alam yang suatu saat mengundang wisatawan dan membantu perekonomian nelayan setempat. Dan tahun 2010 menjadi kebangkitan Pantai Menganti. Pantai Menganti mulai dilirik pelancong dengan pesona air lautnya yang biru, pasirnya yang putih serta bukit dan tebing hijau menjulang memagari pantai.



Pasir putih di Pantai Tebing Bidadari lebih leluasa
Di awal kebangkitan wisata Pantai Menganti langsunglah menyandang ''Surga Tersembunyi''. Memang, lokasin Pantai Menganti tersembunyi dibalik perbukitan Kawasan Karst Gombong Selatan. Untuk menjangkaunya pun cukup sulit dengan medan yang berliku dan naik turun. Lalu untuk mengenalkan Pantai Menganti, warga setempat mulai berinisiatif membuka obyek wisata Pantai Menganti. Bahkan diawal kebangitannya diadakan lomba surfing tingkat Nasional. Pesertanya pun dari kalangan peselancar Nasional. Namun saat itu Pantai Menganti masih menjadi ''Surga Tersembunyi''.

Hingga akhirnya kemajuan teknologi meledak. Keindahan Pantai Mengantiyang terabadaikan melalui foto tersebar luas melalui sosial media. Orang-orang pun dibuat penasaran termasuk saya. Mereka berbondong mengunjungi Pantai Menganti meski masih sederhana. Dulu belum banyak warung warung makan berjajar seperti saat ini. Belum ada jalan mamdai untuk ke Pantai Tebing Bidadari (Pantai Menganti bagian barat) aupun ke Tanjung Karangbata dan Tanjung Menguneng.

Pantai Menganti masih bersih hingga 2015 
Gelar ''Surga Tersembunyi'' di tahun 2015 sudah bisa saya katakan dicopot. Pantai Menganti sudah sangat maju dan ramai. Siapa saja sudah bisa mengunjunginya dan siapa saja sudah pernah ke Pantai Menganti. Bahkan saya sudah 3x mengunjungi Pantai Menganti. Kemajuan yang pesat seiring banyaknya pelancong yang datang. Warung-warung makan memenuhi pantai tak beraturan. Gubuk-gubuk jerami menyemut di Tanjung Karangbata. Dua buah mini villa juga nampak dibangun untuk pelancong dari luar daerah. Bangunan mercusuar yang dulu usang kini terlihat berdiri megah menyambut pelancong.

Selain itu Tanjung yang dulu gundul mulai ditumbuhi pohon cemara yang rindang, namun sayang sekali digunakan oleh pelancong untuk melakukan perbuatan asusila dan mesum. Bahkan mereka tidak malu bercumbu dibawah pepohonan yang juga terang terlihat oleh pelancong lainna. Kemudian perahu nelayan yang dulunya untuk mencari dan mengangkut ikan saja kini digunakan untuk mengangkut pelancong. Tempat parkir yang dahulu hanya dibawah saja kini menyebar bahkan hingga atas pantai. Terbaru dibuka akses jalan menuju Pantai Tebing Bidadari sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat bisa dengan mudah kesana. Sebelumnya hanya ada jalan setapak dan becek jika musim hujan. Warung makan juga sudah berjejeran dibawah Tebing Bidadari hingga fasilitas WC atau MCK.

Sampah sekecil apapun tetap mengurangi keindahan
Untuk memudahkan pelancong utamanya anak-anak kini satu titik di Pantai Menganti dikeruk sehingga membentuk kolam. Nantinya jika air laut pasang, kolam akan terisi air sehingga bisa untuk berenang tanpa takut terbawa ombak ganas pantai selatan. Dulu di bawah Tebing Bdadari hanyalah tanah lapang berumput kini sudah berupa tanah lapang untuk tempat parkir kendaraan. Intinya setiap jengkal Pantai Menganti sudag tereksploitasi sebagai pendukung kemajuan ekonomi warga setempat. Namun demikian alam Pantai Menganti masih sangat mempesona dan layak dikunjungi. Perbedaan lainnya yakni sampah, kini pantainya sudah bersampah mulai dari botol air mineral hingga gelas mie instan. Tak lain tak bukan adalah ulah pelancong yang tidak bertanggungjawab. Karena itu sudah merupakan tradisi turun temurun alangkan baiknya dimulai dari pengelola yang harus menyediakan lebih banyak tempat sampah di setiap titik ramai pelancong.

View dari Tanjung Karangbata (sisi timur Pantai Menganti)
Lebaran 2015 lalu bahkan pelancong membludak hingga menimbulkan kekacauan di jalan masuk. Sistem pengelolaan yang belum siap tak sebanding dengan animo masyarakat yang ingin ke Pantai Menganti. Bayangkan saya ribuan kendaraan mengantre sepanjang jalan dari tempat parkir dibawah Tebing Bidadari dan TPI hingga bawah loket tiket masuk Pantai Menganti. Butuh waktu dua jam (16.00 s/d 18.10) bagi saya dari tempat parkir dibawah Tebing Bidadari hingga bawah loket tiket masuk Pantai Menganti. Akibat stuck dijalan yang menanjak, ratusan kendaraan mogok/ mati mesin. 

Kekacauan tersebut bahkan sudah terjadi sejak pukul 14.00. Tak ada polisi lalu lintas hanya petugas pengelola Pantai Menganti yang nampak kebingungan. Barulah saat kekacauan memuncak, saat petang datang, suara klakson dimana-mana, rasa lelah dan marah memuncak, petugas polisi baru datang dan membentak para pengguna yang tidak teratur. Ya, bagusnya dibentak untuk disiplin. Disisi lain saya menyalahkan pengelola yang tidak sigap apalagi dengan keadaan kacau menjelang pantai, pihaknya masih ''menerima' pelancong masuk yang menanbah parah kekacauan. 

Pulau Karang didekat Tanjung Karangbata
Pukul 18.10 saya sampai di atas atau tepat di loket tiket. Dan pemandangan mengerikan masih terjadi, ratusan kendaraan mogok terparkir kebingungan. Kendaraan saya meski tak mogok namun kehabisan bensi saat bermacet-macet ria selama dua jam dalam kondisi mesin hidup. Mungkin jika jalan yang dilalui datran rendah saya tidak akan melakukan hal konyol tersebut. Saya akhirnya sampai rumah (Alian) pukul 22.00 WIB karena menunggu teman mengantarkan bensin.

Semoga kedepannya Pantai Menganti lebih siap menyambut wisatawan dan tidak hanya mementingkan keuntungan semata namun juga kenyamanan pelancong. Bagi kalian yang ingin mengunjungi Pantai Menganti sebaiknya gunakan kendaraan pribadai yang dalam kondisi prima. Lalu, hati-hati jika berkunjung ke Pantai Tebing Bidadari di musim penghujan karena rawan tanah longsor namun demikian jika musim penghujan (kalau beruntung) di Pantai Tebing Bidadari akan dijumpai air terjun setinggi lebih dari 70 meter yang mengucur dari atas tebing. Pantai Menganti selalu Menanti :D


2 komentar: