Sabtu, 24 Oktober 2015

Spirit Mengenalkan Geopark Karangsambung

Amphiteater Karangsambung dilihat dari Bukit Igir Sambeng

Karangsambung, 20 km di sebelah utara Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah adalah nama sebuah kecamatan. Kecamatan ini dialiri oleh sebuah sungai cukup besar yang mengalir dari utara ke selatan, dari Pegunungan Serayu melalui Kebumen sebelum bermuara di Samudera Hindia. Orang-orang berbahasa Jawa menamakan sungai itu “Luk Ulo” – meliuk-liuk seperti ular.
Daerah Karangsambung atau juga suka disebut daerah Luk Ulo adalah nama yang sangat terkenal dalam dunia geologi, baik di Indonesia maupun regional Asia Tenggara. Namanya juga kerap muncul di makalah-makalah atat jurnal-jurnal geologi, khususnya yang membahas soal tektonik Indonesia dan Asia Tenggara.

Keanekaragaman batuan di Karangsambung dengan kenampakan morfologi serta kerumitan struktur geologinya menjadikan kawasan ini ditetapkan sebagai monumen geologi, atau resminya Cagar Alam Geologi Karangsambung berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.2817K/40/MEM/2006. Karangsambung pun populer di kalangan banyak mahasiswa geologi, sebab di sinilah mereka belajar dan berlatih geologi di lapangan selama beberapa minggu dibimbing para dosennya secara bergantian.

Demikian yang ditulih oleh idola saya yakni Bapak Awang Satyana. Namun bagi masyarakat Karangsambung dan sekitarnya atau sebut saja Kebumen umumnya keunikan Karangsambung masih dianggap sebelah mata, tak ada spesialnya, sama saja, atau apalah apalah. Ya, mereka terlalu polos untuk tahu seluk-beluknya tapi mereka sekarang seharusnya harus tahu. Saat ini Karangsambung masih kalah tenar dengan Ciletuh di Sukabumi (Jawa Barat) atau Pegunungan Sewu yang membentang dari Gunung Kidul di Yogyakarta, melintasi selatan Wonogiri di Jawa Tengah serta berujung di Pacitan (Jawa Timur).

Karangsambung masih kental dengan ''aroma'' pendidikan atau edu wisata. Tak dipungkiri edu-wisata sulit sekali menggaet wisatawan umum yang sekarang ini sedang ''gila'' dengan keindahan alam. Mereka tidak minat mempelajari ilmu kebumian di Karangsambung karena mereka pikir mengunjungi Geopark Karangsambung hanya belajar, belajar dan belajar. Nah bagaimana caranya agar wisatawan umum bisa menuju Geopark Karangsambung?

Geopark Karangsambung memiliki bentang alam yang luas biasa. Banyak hal yang seharusnya bisa disulap sedemikian rupa untuk menggaet wisatawan umum. Keindahan landskap, embung, air terjun, sungai dan perbukitan bisa dipadupaketkan dengan ilmu-ilmu kebumian. Masyarakat harus sadar dengan potensi wilayahnya. Jujur saya masyarakat di Kebumen timur tak sejeli masyarakat pesisir Kebumen barat. Oleh karena itu masyarakat sangat berperan penting menghidupkan, mengangkat dan mensejahterkan wilayah mereka sendiri.

Peran media dan travel bloger juga sangat berperan untuk selalu ''mencatut'' nama Geopark Karangsambung di artikel mereka tatkala menulis atau mengulas sejumlah obyek wisata di Kebumen. Lantas apa yang dimiliki Geopark Karangsambung dan seharusnya mereka memasukan Geopark Karangsambung ke artikel?

  1. Bukit PI (Pentulu Indah) di Desa Karangsambung Kecamatan Karangsambung
  2. Air Terjun Silancur di Desa Wadasmalang Kecamatan Karangsambung
  3. Air Terjun Sindaro di Desa Wadasmalang Kecamatan Karangsambung
  4. Air Terjun Kalicurug di Desa Plumbon Kecamatan Karangsambung
  5. Embung Cangkring di Desa Cangkring Kecamatan Sadang
  6. Embung Wonosari di Desa Wonosari Kecamatan Sadang
  7. Embung Seboro di Desa Seboro Kecamatan Sadang
  8. Pemandian Air Panas Krakal di Desa Krakal Kecamatan Alian
Demikian beberapa tempat yang sudah umum dikenal oleh masyarakat atau wisatawan Kebumen yang masuk di kawasan Geopark Karangsambung. Selain itu ada banyak tempat lagi yang ''iconic'' untuk Geopark Karangsambung. Dia adalah ''BUKIT IGIR SAMBENG''. Ya, disini adalah tempat yang menggambarkan Karangsambung begitu jelas. Dari atas bukit ini akan nampak amphiteater Karangsambung.

Selain itu ada Batu Selaranda atau Waturanda yang berada di tepi jalan serta Sungai Luk Ulo. Batu yang sangat besar ukurannya ini juga ''khas'' sebagai tanda bahwa mereka sampai di kawasan  Geopark Karangsambung. Nah tinggal bagaimana Geopark Karangsambung mempercantik diri dengan sejumlah fasilitas bagi wisatawan.

Uneg-uneg

Saya pribadi sangat ingin ada semacam papan nama di atas Bukit Igir Sambeng yang bertuliskan ''Selamat Datang di Geopark Karangsambung''. Dengan papan yang besar dengan latar Amphiteater Karangsambung tentu akan menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi Karangsambung. Tulisan sejenis juga bisa dibuat menempel di dinding Batu Selaranda. Sehingga orang-orang menyadari ''oh ini kawasan geopark''. Jujur saja papan yang berada di dekat Kota Kebumen terlalu sederhana dan tak menarik dilihat.

Saya juga tertarik dengan aktivitas salah satu kelompok petualang (mungkin), mereka adalah Ilalang Brother yang beberapa waktu lalu mencoba tubing di Sungai Luk Ulo. Aktivitas tersebut menarik dilakukan untuk melihat keindahan atau sudut-sudut Sungai Luk Ulo sambil belajar geologi.

Sangat berharap masyarakat segera sadar wisata. Seperti baru-baru ini masyarakat di sekitar Bukit PI mulai open untuk wisatawan. Pemkab Kebumen juga diwajibkan membantu mengenalkan Geopark Karangasmbung terutama membantu orang-orang hebat di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Karangsambung. Mereka kerja keras menjaga Karangsambung dengan segala batuannya dari kehancuran akibat penambangan. selain itu masyarakat kebumen umumnya juga diharapkan bisa membantu mengenalkan Geopark Karangsambung melalui sosial media. Oke oke :D
Geopark Karangsambung adalah sebutan saya untuk Cagar Alam Geologi Karangsambung. Sejatinya Cagar Alam Geologi Karangsambung belum umum disebut Geopark.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar