Rabu, 10 Agustus 2016

Ini Tempat Keren di Kota Samarinda

Kota Samarinda di Provinsi Kalimantan Timur adalah sebuah kota besar karena merupakan sebuah ibukota Provinsi. Kota ini dibelah oleh sebuah sungai terbesar di Kalimantan Timur yakni Sungai Mahakam.  Kota Samarinda memiliki beberapa obyek wisata yang patut dikunjungi. Pintu masuk para pendatang dan pelancong ke Samarinda yakni dari Pelabuhan Samarinda dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan.

Kok Balikpapan? Yak! hingga tulisan ini ditulis Samarinda belum memiliki bandara Internasional dan segera memiliki. Bandara di Samarinda sebenarnya sudah ada yakni Bandara Temindung, tapi ukurannya yang minimalis tak memungkinkan untuk didarati pesawat bongsor. Selain itu lokasinya yang berada di tengah kota dikerubuti pemukiman padat membuat Bandara ini tak mungkin di re-size atau direvitalisasi.

Sehingga dibangunlah sebuah Bandara baru di utara Kota Samarinda. Bandara ini nantinya merupakan Bandara Internasional yang sangat layak (koreksi please bandara International apa bukan?). Nantinya, karena belum selesai ya? Bandara yang ini dikenal dengan Bandara Samarinda Baru (BSB) atau New Samarinda International Airport. Nama ini lagaknya akan diganti dengan beberapa nama baru yang beberapa waktu lalu diajukan oleh sang Gubernur. Nama nama tersebut adalah:
  1.  Aji Pangeran Afloes
  2. Aji Pangeran Pranoto
  3. HM Ardans
  4. HM Kadrie Oening
Semuanya merupan nama nama tokoh penting dalam peradaban Kota Samarinda dan Kalimantan Timur. Sejauh ini nama HM Kadrie Oening nampaknya masih bertengger diatas polling. Jika bandara baru ini beroperasi kita akan say good bye dengan 3 jam ke Balikpapan, cukup  Yak! Saya kenapa bahas bandara begini sih! Kan mau kasih info tempat wisata di Kota Samarinda. Baiklah, berikut ini tempat keren di Kota Samarinda (entah yang sudah dikelola atau belum, yang penting keren :P)

1. Tepian Sungai Mahakam

Sumber tertera
Siapa yang tak tahu Sungai Mahakam. Sungai terbesar di Kalimantan Timur dan salah satunya di Pulau Kalimantan, pesona Sungai Mahakam memang sangat ciamik. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah tempat berupa taman taman di tepian Sungai Mahakam mulai dari Jl. Gajah Mada hingga Jl. Slamet Riyadi untuk menikmati keindahan sungai ini. Menurut Wikibook, taman ini dibuat sejak tahun 1990an sebagai ruang warga Samarinda berinteraksi, berekreasi, bersantai dan menjadi pengindah kota. Taman-taman ini bermacam macam dengan berbagai fasilitas yang cukup baik bahkan terdapat lapangan sepak bola, bola volly, bola basket dan lainnya. Terbaru adalah Taman Lampion atau yang keren disebut ''Mahakam Lampion Garden''. Taman Lampion yang berada di Jl. Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang ini memiliki luas 7.500 meter persegi. Sesuai dengan namanya, taman ini dihiasi lampiob beraneka bentuk. Selain itu juga terdapat patung pesut mahakam. Pesut Mahakam merupakan hewan endemik Sungai Mahakam. Hewan ini bisa disebut dengan Lumba-lumba air tawar.

2. Air Terjun Tanah Merah

Sumber pribadi
Obyek wisata satu ini terletak di Dusun Purwosari, Desa Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, atau berjarak sekira 14 Km dari pusat Kota Samarinda. Air Terjun yang ditemukan tahun 1975 ini memiliki ketinggian sekitar 15 meter. Pemandangan disekitarnya cukup indah karena banyak pepohonan rindang. Aliran air dari Sungai Tanah Merah merayapi baru besar kemudian jatuh menciptakan kolam besar. Namun kolam tersebut dilarang digunakan untuk berenang ataupun mandi. Selain dalam, adanya sedimentasi tebal dibawahnya sangat berbahaya. Kondisi air terjun yang dibuka untuk wisata tahun1989 ini berbeda jauh dari 10 tahun silam. Kepungan perusahaan tambang batu bara disekitarnya membuat debit air nya terus turun dan terus keruh. Bukan tidak mungkin kalau tidak ada langkah antisipasi dari pihak terkait (Dinas perijinan dan pertambangan lah pokoknya), air terjun ini akan punah perlahan karena kehilangan Daerah Aliran Sungai (DAS) nya. Fasilitas disini cukup baik dari Mushola, Gazebo, Warung makan dan lainnya.

3. Air Terjun Berambai - Batu Besaung

Sumber tertera
Obyek wisata satu ini terletak di Dusun Berambai, Desa Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, atau berjarak sekira 30 Km berkendara dari pusat Kota Samarinda. Lokasinya yang berada di sela perbukitan Batupitang-Batubiru yang bergelombang diketinggian 140 m/dpl membuat air terjun ini dijangkau cukup memacu adrenalin terlebih beberapa jalan masih rusak tak berbentuk (2014). Air terjun ini jauh dari keramaian dan dikelilingi hutan hujan Kalimantan meski sudah nampak kebun sawit kecil-kecilan disana. Terdapat dua air terjun disekitar sini, lainnya saya sebut sebagai Air Terjun Batu Besaung. Air terjun Batu Besaung bertipe Multi-step ini memiliki kolam cukup luas dan dalam dibawahnya daripada Air Terjun Berambai. Kedua Air terjun ini hanya memiliki ketinggian 5-7 meter saja dan airnya cukup bersih dan jernih. Berada di aliran Sungai Lobang Pitang yang tidak besar membuat air terjun ini rawan kering. Sungai ini nantinya tembus hingga daerah Pampang dan Waduk Benanga. Air Terjun Batu Besaung lebih banyak dikunjungi wisatawan daripada Air Terjun Berambai.

4. Air Terjun Pinang Seribu

Sumber tertera
Obyek wisata satu ini terletak di kawasan Bengkuring tepatnya di Dusun Pinangseribu, Desa Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara atu berjarak 15 Km dari pusat Kota Samarinda. Lokasinya cukup tersembunyi dan minim petunjuk. Obyek wisata ini berupa air terjun meski kemiringannya tidak signifikan namun merayap di bebatuan berundak-undak sepanjang lebih dari 7 meter dengan ketinggian sekira 4 meter saja. Dibawahnya terdapat sebuah kolam yang luas dan tidak terlalu dalam sehingga bisa untuk berenang dan main air. Namun airnya keruh lantaran adanya endapan sedimentasi yang terbawa air dibawah kolam. Terlebih saat musim hujan datang, air terjun ini kadang hanya bisa dinikmati drai jauh karena debit airnya yang cukup besar dan berbahaya. Disini juga terdapat tempat wahana air, taman, gazebo serta outbond. Suasananya cukup asri. Buat kalian pecinta fotografi alangkah baiknya datang di musim hujan karena air terjun ini akan melimpahkan banyak air, meski keruh tetapi akan bisa memperindah foto kalian. Soalnya saat musim kemarau, airnya akan sangat irit.

5. Bukit RCTI

Sumber tertera
Nah kalau ini bukan obyek wisata namun hanya sebuah tempat dengan view keren. Sebuah bukit (bukit bukan ya) di Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir. Masyarakat menyebutnya dengan Bukit RCTI. Alasannya karena di bukit yang merupakan sebuah hasil dari adanya Sesar Naik ini terdapat banyak pemancar televisi salah satunya RCTI. Ada juga yang menyebutnya dengan Gunung Lampu. Alasannya juga mungkin akrena bukit ini menyala dengan kerlap kerlip lampu pemancar itu. Saya bilang Bukit Dwikora karena jalan ketempat ini bernama Jl. Dwikora. Ada dua titik view yakni kanan jalan dan kiri jalan. View terbaik naik ke Bukit di atas jalan tersebut. Dari atas bukit berketinggian sekira 120 m/dpl ini bisa dilihat pemandangan Sungai Mahakam dengan lalu lintas perahunya, serta landmark Kota Samarinda yang baru yakni Jembatan Mahkota 2. Pemandangan sunrise sangat direkomendasikan karena selian melihat matahari terbit diwaktu tertentu pemandangan kabut menyapu, menutupi sebagian Kota Samarinda. Hanya menyisakan tiang tiang menjulang Jembatan Mahkota 2. Saat kesini usahakan bersana warga lokal atau teman yang sebelumnya sudah pernah ke bukit ini.

6. Bukit Steling

Sumber tertera
Sama seperti diatas, bukit ini bukan sebuah tempat wisata. Bukit Steling berada di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir. Lokasinya berada di tepi kota lhoh. Untuk menjangkaunya direkomendasikan melalui Jl. Lumba-lumba. Setelah itu harus tracking dengan medan yang menantang dan terjal untuk sampai diatas Bukit Steling. Entah dari mana asal muasal nam ini, beberapa orang juga menyebutnya dengan nama Bukit Steleng. Di atas bukit berketinggian 100 m/dpl ini terdapat sebuah tanah yang cukup lebar dengan vegetasi ilalang, tidak seperti di sebelah timurnya yang berupa hutan dengan pepohonan lebat. Sama seperti Bukit RCTI, bukit ini juga merupakan hasil dari adanya Sesar Naik yang serah lurus TL-BD dengan Bukit RCTI sebelum terpotong oleh aliran Sungai Mahakam. Dari atas sini pemandangan yang disajikan berupa pemandangan Kota Samarinda yang terbelah Sungai Mahakam. Kepadatan pemukiman penduduk lengkap gedung tingginya bisa disaksikan dari atas ini. Moment pas untuk menikmati pemandangannya adalah saat Sunset datang dan saat Malam hari. Kenapa malam hari? Lampu kelap kelip dari penjuru kota sangat indah dipanjang. Saat kesini usahakan bersana warga lokal atau teman yang sebelumnya sudah pernah ke bukit ini.

7. Bukit Batu Putih

Sumber tertera
Bukit ini lagi lagi bukan tempat wisata lhoh ya. Bukit Batu Putih berada di Jl. Graha Indah (Jl.  Pangeran Suryanata), Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu. Bukit berketinggian 100 m/dpl ini beberapa waktu terakhir terkenal di internet karena pemandangannya. Ya, bukit ini merupakan bekas penambangan batu gamping sehingga dijumpai tebing-tebing yang unik. Jika dilihat dari udara puncak Bukit Batu Putih bak selempar tembok raksasa yang berdiri memanjang mengikuti panjang bukit. Disini dapat digunakan untuk bermain sepeda gunung, maupun panjat tebing. Hal tersebut ditambah dengan akses yang sangat mudah karena dengan dengan pemukiman penduduk dan tak harus susah payah mendaki. Selain itu juga dapat melihat landskap Kota Samarinda lengkap dengan Sungai Mahakam. Moment terbaik untuk view apik yakni saat malam hari. Secara geologi, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Kalimantan Timur mengatakan bukit ini sebagai Trianggulasi nya Samarinda. Trianggulasi merupakan suatu titik benda atau tonggak atau pilar yang menyatakan titik tertinggi suatu wilayah diukur dari paras permukaan air laut. Menurutmu? Bagi kalian yang ingin kesini harus hati-hati dengan potensi tanah longsor nya ya (lebih ke tipe rock fall). 

8. Bukit Tebing Putih

Sumber tertera
Sama juga dengan diatas, Bukit Tebing Putih bukan merupakan tempat wisata. Bukit (?) ini berada di belakang Perumahan Talang Sari Regency. Secara administratif masuk wilayah Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang. Namun beberapa warga menyebutkan masuk Desa Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara karena lokasinya yang tak jauh dari perbatasan dua wilayah itu. Bukit disebut dengan berbagai nama seperti Bukit Pasir Putih, Bukit Tanah Liat Putih, White Canyon dan lainnya. Lokasinya mudah dijangkau dan punya pemandangan unik. Disini dapat dijumpai hamparan gundukan tanah berwarna putih bersih hasil pengeprasan bukit yang kemudian terserosi oleh air hujan hingga membentuk lorong, celah menganga dan tebing di sela selanya. Hasil erosi juga mengukir gundukan tanah ini menjadi indah dan unik. Hal itulah yang membuat tempat ini dikatakan ''Instagramable'' banget. Mengingatkan akan danau Kaolinnya Pulau Bangka Belitung. Tapi tetap hati-hati ya dengan potensi tanah longsornya (tetep mitigasi bencana ngikut wkwkkwk) 

9. Bukit Tanjung

Sumber tertera
Kembali sama dengan diatas, ini bukan tempat wisata. Bukit Tanjung berada di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. Sama dengan lainnya, bukit kecil (?) yang nampak seperti sebuah gundukan besar ini terkenal di media sosial, terutama InstagramHal itulah yang membuat tempat ini dikatakan ''Instagramable'' banget.
Bukit Tanjung yang tidak terlalu tinggi ini memiliki panorama alam berupa landskap padang ilalang (like little Sumba) dengan latar hamparan persawahan. Maka dari itu disarankan berkunjung saat musim penghujan sehingga pemandangan hijau akan terpampang nyata dari segala penjuru, belum lagi angin sepoi sepoi jika sore datang. Berada di pedesaan membuat tempat ini memiliki udara bersih/segar. Belum lagi bisa membaur bersama aktivitas petani disekitarnya, terlebih disaat musim panen serta tanam padi. Disini juga menyediakan panorama sunset dan sunrise yang cukup bagus. Untuk menjangkaunya kalian harus bersama teman yang sudah lebih dulu berkunjung agar tidak kesasar sasar.

10. Desa Budaya Pampang


Sumber tertera
Nah, kalau satu ini merupakan obyek wisata andalan Kota Samarinda. Desa Budaya Pampang berada di Dusun Pampang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara atau sejauh 23 Km dari pusat Kota Samarinda. Desa Budaya Pampang diresmikan pada Juni 1991 oleh Gubernur Kalimantan Timur saat itu yakni HM Ardan. Hal tersebut lantan desa ini merupakan pusat Suku Dayak di Samarinda. Mereka berasal dari Suku Dayak Kenyah dan Apokayan. Mereka pindah ke Samarinda dari Malinau serta Kutai Barat di tahun 1960an. Alasan pindah nya sangat menyentuh hati, karena nasionalisme (Klik: Sejarah Desa Budaya Pampang ). Di desa ini wisatawan bisa menikmati tarian tradisonal khas Suku Dayak setiap hari Minggu di rumah adat Suku Dayak yang disebut Lamin Adat Pamung Tawai. Rumah adat yang megah ini penuh ukiran indah khas Suku Dayak dan terbuat dari kayu ulin. Indah banget.....

11. Kampung Tenun Samarinda

Sumber tertera
Salah satu yang khas di Kota Samarinda adalah kain tenunnya, termasuk Sarungnya. Kampung Tenun Samarinda berada di Kelurahan Mesjid dan Keluarahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang. Nama kelurahan Mesjid ini diambil karna disini terdapat sebuah Masjid tertua di Kota Samarinda yakni Masjid Shiratal Mustaqiem. Di kedua Kampung Tenun Samarinda ini selain bisa membeli kain tenun juga bisa melihat proses pembuatannya. Proses pembuatannya pun masih tradisonal dengan alat yang tradisonal bernama ''Gedokan''. Menurut vivaborneo.com, kerajinan kain tenun ini dibawa oleh pendatang Suku Bugis dari Pulau Sulawesi yang bermukim di tepian Sungai Mahakam. Hingga kini dilakukan terus menerus dan turun temurun. Kampung Tenun Samarinda bahkan sudah dikunjungi orang penting, dari Puteri Indonesia hingga Istri Mantan Wapres Boedinono, Ny. Herawati Boedinono. Di sini juga terdapat Rumah Cagar Budaya yang menampilkan hasil kerajinan tenun, seperti sarung Samarinda dan Ulap Doyo (pakaian pedalaman Kalimantan Timur). Keren yak...

12. Masjid Islamic Center Samarinda

Sumber tertera
Wisata satu ini merupakan wisata religi yang tak boleh dilewatkan kala berkunjung ke Kota Samarinda. Masjid Islamic Center Samarinda atau Masjid Baitul Muttaqien adalah masjid terbesar di Kalimantan yang berada di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang. Berada di Jl. Slamet Riyadi, masjid megah ini menyambut siapa saja yang sedang berkunjung ke Kota Samarinda. Lokasinya pun berada di sekitar tepian Sungai Mahakam beserta tamannya yang indah. Jika sore datang beberapa sudut komple masjid digukan warga untuk menunggu petang dengan bersantai dengan keluarga atau berolahraga sekedar Jogging. Masjid ini memiliki 7 menara dengan menara utama setinggi 99 meter, berarti asmaul husna. Menara utama ini terdiri dari 15 lantai dengan tinggi 6 meter di setiap lantainya. Masjid dengan luas 43.500 meter persegi ini berdaya tampung 10.000 jamaah dan menjadi yang terbesar keempat di Indonesia. Masya Allah......

13. Masjid Shiratal Mustaqiem

Sumber tertera
Satu lagi wisata religi yang dibahas. Adalah Masjid Shiratal Mustaqiem berada di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang. Masjid Shiratal Mustaqiem merupakan masjid tertua di Kota Samarinda karena dibangun pada tahun 1881 dan diresmikan tahun 1891 (Selengkapnya: Sejarah Masjid Shiratal Mustaqiem ). Masjid yang merupakan cagar budaya ini memiliki luas bangunan 625 meter persegi dengan satu menara setinggi 21 meter. Menara itu berada tepat di belakang kiblat Masjid. Pada bagian tengah bangunan utama terdapat 4 kolom utama. Seluruh bangunan masjid di kawasan tepi Sungai Mahakam ini terbuat dari Kayu Ulin serta memiliki arsitektur yang indah dan unik. Menurut informasi gaya arsitektur menara masjid mengadopsi gaya arsitektur Yaman tergabung dengan Cina. Namun demikian  jika dilihat detail masih terdapat bentuk ukiran Kutai. Masjid ini didominasi warna kuning, hijau, putih dan hitam. Masjid yang indah.....

14. Waduk Benanga

Sumber tertera
Waduk Benanga lengkap dengan bendungannya merupakan sebuah waduk yang berada di Dusun Joyomulyo, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. Waduk Benanga dibangun dengan membendung Sungai Karangmumus yang melintas diwilayah tersebut. Waduk ini sangat mudah dijangkau karena dekat dengan pusat Kota Samarinda, sekitar 10 Km. Waduk berumur lebih dari 30 tahun ini mendapatkan suplai air dari daerah Aliran Sungai (DAS) Lempake seluas 192.329 Km persegi. Sejumlah sungai yang ada didalamnya adalah Sungai Siring, Sungai Pampang Kiri, Sungai Pampang Kanan, Sungai Lobang Pitang, Sungai Lantung, Sungai Binangat, Sungai Selindung, Sungai Tanah Merah. Luas waduk ini sekitar 180.000 meter persegi dengan kedalaman sekitar 3-4 meter. Namun kini Waduk benanga seperti terancam dengan tumbuhnya pemukian dan tambang di wilayah hulu Sungai Karangmumus. Selain sampah yang terbawa, sedimentasi tinggi bisa memperpendek waduk ini. Selain untuk keperluas warga, pengendali banjir Kota Samarinda, waduk ini juga untuk wisata. Tentu saja dengan pemandangan waduk yang luas dan hijau ditepinya. Moment terbaik berkunjung kesini adalah saat musim hujan karena air akan limpas.

15. Penangkaran Buaya Makroman 

Sumber tertera
Penangkaran Buaya Makroman berada di Jl. Penangkaran Buaya, Desa Makroman, Kecamatan Sambutan atau berjarak 17 Kilometer berkendara. Buaya buaya yang tangkarkan disini adalah buaya supit, buaya muara dan buaya siam. Tentu akan menjadi wisata tantangan karena harus bisa melihat buaya buaya dalam jarak yang dekat. Tempat ini sangat mudah dijangkau baik dengan roda dua maupun empat. Kondisi jalananya pun sangat mendukung, bagus.


 

16. Rumah Adat Toraja

Sumber tersera
Masih di Jl. Penangkaran Buaya, Desa Makroman, Kecamatan Sambutantak jauh dari Penangkaran Buaya Makroman  juga baru-baru ini diresmikan semacam Rumah Adat Toraja. Sehingga akan ditemui rumah-rumah adat Khas Suku Toraja, Sulawesi Selatan. Ada tiga bangunan, satu merupakan bangunan utama dan terbesar berupa Tongkonan serta dua lainnya merupakan rumah lumbung padi atu disebut Alang Sura. Terdapat juga patung kerbau. kerbau memang sangat identik dengan Suku Toraja ya. Selain itu juga ada Kebun Buah Naga, pemancingan, gazebo dan ruang pertemuan. Tempat ini sangat mudah dijangkau baik dengan roda dua maupun empat. Kondisi jalananya pun sangat mendukung, bagus.

17. Tjiu's Palace Sambutan

Sumber tertera
Tjiu's Palace Sambutan berada di Jl. Sultan Sulaiman, Dusun Pelita 6, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan atau berjarak 8 Km dari pusat Kota Samarinda. Lokasinya tak jauh dari Jemnatan Jalan Lingkar Luar Samarinda atau ''Samarinda Outtering Road''. Sebuah jalan lingkar yang dibangun untuk menghubungkan Jemnatan Mahkota 2 dengan, Bandara Baru Samarinda dan wilayah Kota Samarinda. Tjiu's Palace Sambutan merupakan tempat pemancingan umum serta danau buatan. Danau tersebut lengkap dengan perahu kayuh yang lucu-lucu. Tak lupa kereta mini yang mengitari danau. Atau yang ingin berenang disediakan pula kolam renang indoor. Pemandangan taman taman yang cantik juga bisa untuk berfoto ria. Tjiu's Palace Sambutan memang direkomendasikan untuk wisata keluarga. Ayo pahhhh, piknik.....

18. Lembah Hijau Samarinda

Sumber tertera
Lembah Hijau Samarinda merupakan sebuah tempat wisata yang berada di Desa Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, tepatnya di Jl. Samarinda-Bontang. Tempat wisata ini menyediakan wahana outbond, camping ground, pemancingan, permainan air softgun. Tentu saja semua itu dipadukan dengan konsep replika hutan. Sehingga suasananya sangat asri dan sejuk. Ditambah lokasinya yang berada di perbukitan serta dekat dengan Kebun Raya Unmul Sejumlah fasilitas pendukung tersedia disini cukup baik. Lembah Hijau Samarinda sangat cocok untuk wisata keluarga dan anak-anak maupun komunitas. Ceklis bu......

19. Kebun Raya Unmul

Sumber tertera
Kebun Raya Universitas Mulawarman atau Kebun Raya Unmul merupakan obyek wisata bernuansa pendidikan atau Eduwisata yang berada di di Jl. Samarinda-Bontang, Desa Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara. Kebun Raya Unmul tepat berada setelah Obwis Lembah Hijau Samarinda lhoh. Luas Kebun Raya Unmul adalah 300 hektar. Lahan tersebut diserahkan oleh salah satu perusahaan kepada Rektor Universitas Mulawarman Samarinda, lalu digunakan untuk kegiatan mahasiswa menjadi hutan konservasi. Didalamnya terdapat berbagai jenis flora dan fauna. Setidaknya 24 jenis fauna yang dilindungi dan banyak jenis flora terutama flora khas hutan hujan Kalimantan. Salah satunya yang mencuri perhatian adalah Anggrek Hitam. Naumn untuk flora Kebun Raya Unmul 2015 lalu kehilangan orang utannya karena harus diserahkan ke BKSDA Kaltim. Sehingga bisa dikatakan daya tarik tempat wisata ini berkurang. Berbagai fasilitas penunjang diberikan seperti permainan anak-anak, danau buatan, outbond, gazebo, kolam pemancingan dan  museum kayu.

20. Air Terjun Tagur Tinggi

Sumber tertera
Entah tempat wisata ini masih ada atau tidak. Air Terjun Tagur Tinggi berada di Dusun Tagur Tinggi, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. Lokasinya sangat dekat dengna pusat Kota Samarinda naum mini sudah tak terdengar lagi pesonanya. Air terjun ini memiliki tinggi sekitar 10 meter. Usut punya usut, Obwis Air Terjun Tagur Tinggi sudah ada sejak tahun 1985-an, lalu mulai dilupakan sejak 1990an dan ''punah'' tahun 2000-an, miris. Sejak saat itu tak ada wisatawan lagi dan jalan menuju lokasi tak terurus. Air terjun ini juga berada di kasawan tangkapan air/ aerah Aliran Sungai (DAS). Masyarakat memanfaatkannya untuk pertanian dan keperluan sehari hari. Air terjun ini sebenarnya sangat indah karena memiliki formasi yang sempurna, vertikal, Plunge. Namun makin hari debit airnya terus turun meski warga sudah berusaha menjaga DAS disekitarnya. Disekitar Air Terjun Tagur Tinggi dikelilingi pepohonan yang rindang khas Kalimantan dan juga terkenal dengan anggrek hitamnya lhoh. Sayang sekali ya.....

Disaring dari berbagai sumber. Sekian...................


1 komentar: