Minggu, 14 Februari 2016

Akhirnya! Curug Kedungsentul Terjamah

Bagian bawah foto itu umbukan sampah
Mumpung, mumpung, mum pung balik ke Kebumen saya sempatkan untuk mengunjungi curug terlebih saat musim hujan. Banyak sekali curug musiman yang melimpahkan air, memperindah diri, bersolek merayu para penjelajah amatir macam saya. Setelah sebelumnya saya mengunjungi Curug Kaliterus yang belum banyak dikenal orang, kini saya akan mengenalkan satu curug lagi yang juga belum dikenal banyak orang.

Adalah Curug Kedungsentul. Sesuai dengan namanya, curug ini berada di Dusun Kedungsentul Desa Sidototo Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen. Secara umum berada dekat dengan perbatasan Desa Sidototo, Desa Rahayu dan Desa Kaligubuk!

Saya janjian dengan temen sekolah saya namanya UMI DWI ASTUTI yang lama tak berjumpa. Berangkat sekitar jam 13.45 dari Kalirancang (Alian) saya melewati Wonokromo-Waduk-Padureso-Sidototo. Saya ketemuan dengan Umi dan satu temannya di Balai Desa Sidototo.

Kalau dari arah Wonosobo di kanan jalan, dan sebaliknya kalau dari arah Prembun. Sesampainya didepan balai desa, terlihat Umi yang sedang asyik medhang disebuah warung kecil disampig balai desa.

Rute

Nah, petunjuk pertama yaitu Balai Desa Sidototo. Dari sini kamu masuk ke gang selatan balai desa laly ikuti jalan rapat beton ke arah barat. Tak lama kemudian ada percabangan jalan dekat sekolahan (saya lupa sekolahan apa itu). Disini kamu harus ambil kiri dan teruslah mengikuti jalan rapat beton dua jalur tersebut sampai terputus berganti tanah. STOP! Parkirkan kendaraan disini lalu kamu berjalan kaki turun ke arah sungai di sisi kiri/utara. Atau lebih gampangnya dengerrin suara gemerujug air terjunnya karena sudah sangat dekat. Lalu kamu harus menyebrangi bendungan/dam yang berada tepat diatas Curug.

Umi berpose nih
Lalu jalan lagi mendekati sebuah rumah tapi jangan sampai melewati rumah tersebut tapi kamu harus belok kiri sesaatnya. Tak sampah 20 langkah ada jalan kecil di sisi kiri kamu yang curam menuju jurang/ Curug. Nah kamu harus menuruni jalan curam tersebut dan akan sampai! Pokonya dari Balai desa sampai parkiran itu gak sampai 600 meter! Jangan lupa bawa helm dan konci stang kendaraan kamu biar aman. Rute jelasnya ikuti garis biru di google map ini, jangan nyeleweng kemana mana! Mulai dari Alun-alun Kebumen ya ;) Klik: Rute ke Curug Kedungsentul

Sebelum saya dan Umi dan temennya (kami) ke bawah kami sempat kebingungan mencari jalan turun karena nyaris tak ada jalan turun. Setelah kami mondar mandir di tepi jurang kaya orang mau bunuh diri akhirnya kami putuskan nekat lewat jalan kecil nan curam. Awalnya Umi yang terlebih dahulu untuk memastikan ada jalan dibawah sana. Lalu saya mengikutinya, sampai setengah perjalanan turun. Nah, giliran saya yang mencari jalan lagi, eh ternyata jalannya tertutup longsoran tanah dan batu. Mau tidak mau kami harus turun melewati sisa longsoran. Setalh itu kami disambut oleh rumpun-rumpun bambu serta rangting bekasnya yang berserakan disana.

Dan, akhirnya kami sampai di Curug Kedungsentul, yah! Akhirnya! Sekarang saya akan memdeskripsikan curugnya. Curug Kedungsentul tingginya sekira 20 meter dengan formasi tunggal tegak lurus jadi benar benar air terjun. Curug ini berada di aliran Sungai Kaligubug, yak aliran sungai yang mengalir dari perbukitan dekat Desa Paduresou dan melintasi Desa Kaligubuk. Sungai ini juga bisa kamu lihat kala melintas di jembatan pada ruas Sidototo-Wadaslintang lhoh. Di kanan curug terdapat tebing batu seperti breksi atau apalah yang terus meneteskan air bak stalaktit. Namun sayang Curug ini sangat kotor termasuk airnya yang selalu keruh.

Curug Kedungsentul
Dibawah curug terdapat kolam yang entah dalam atau tidak tapi nampaknya dalam mengingat tingginya curug. Diseliling kolam yang keruh tersebut banyaK tumpukan sampah rumah tangga yang terbawa arus sungai dan tak terus terbawa ke hilir. Ditambah ranting sisa pohon bambu yang saking banyaknya mengumbuk. Suasanya masih cukup alami, udara bersih dan segar. Deru air yang jatuh menimpa kolam dibawahnya menciptakan percikan air dan angin kemana mana sehingga akan ada fenomena hujan lokal melembabkan tumbuhan disekitarnya.

Baiknya tapi secara keseluruhan saya tidak menyesal blusukan ke Curug Kedungsentul. Harapannya sih, warga yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Kaligubug agar tidak membuang sampah ke sungai. Apalagi sungai ini nantinya akan masuk ke Sungai Badegolan sebelum Waduk Pejengkolan. Ohya diatas sana ada Dam/ bendungan kecil untuk memanfaatkan airny bagi pertanian, dan perikanan. Selain itu terdapat ram pompa hidrulik bantuan Kodim 0709/ Kebumen dalam kegiatan TMMD Sengkuyung 2015 lalu. Sekian....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar