Kamis, 05 November 2015

Bukit Pagergeong

Bukit Pagergeong dilihat dari sisi Barat (Desa Kalijaya)
Bukit Pagergeong adalah sebuah bukit di perbatasan Desa Kalirancang, Kalijaya, Karangkembang, Sawangan, dan Seliling di Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Jika kamu bertanya ke warga di wilayah tersebut dimana Bukit Pagergeong berada sebagian besar dari mereka tidak akan tahu. Karena warga di masing-masing desa memiliki nama sendiri-sendiri.

Bukit Pagergeong berasal sari kata bahasa jawa yaitu ''Igir'' atau ''Wagir'' yang dalam bahasa Indonesia berarti Bukit dan kata ''Geong''. Hal tersebut sesuai pula dengan peta geologi pemerintah Belanda dahulu. Namun lambat laut pengucapannya berubah menjadi Wager Geong hingga akhirnya menjadi Pager Geong atau Pagergeong. Bukit ini memiliki total ketinggian 289 meter diatas permukaan air laut. Bukit Pagergeong berada di sisi barat Patahan Kedungbener yang membelah Kecamatan Alian. Bukit Pagergeong diapit oleh dua sungai, yakni Sungai Kedungbener dan Sungai Kalijaya. Bukit Pagergeong memiliki luas sekira 4,91 km2. Bukit Pagergeong memiliki beberapa puncak atau bukit disekitarnya yakni Bukit Tangkil, Bukit Punthuk dan Bukit Sikenap. Bukit Tangkil oleh warga Desa Seliling dan Karangkembang biasa disebut ''Gunung Pagersuru''

Jika dilihat secara fisik Bukit Pagergeong memiliki puncak berarah barat ke timur dengan titik tertingginya di bukit utama sebelah barat. Bukit Tangkil sejatinya adalah punggungan Bukit Pagergeong yang memanjang ke selatan. Begitupun Bukit Punthuk dan Sikenap. Lereng sisi utara dan timur Bukit Pagergeong sangat terjal dan sempit sehingga tak banyak kalen (sungai kecil) yang mengalir ke Sungai Kedungbener.

Kalen di lereng sebelah utara yang berhulu di bukit utama ada dua. Yakni kalen yang melintasi Dusun Jasman di Desa Sawangan di sisi - utara timur dan kalen yang menjadi batas Desa Kalirancang Barat dengan Desa Kalijayadi sisi utara barat. Kalen lain yang terpisah yakni kalen yang ada di Dusun Kalisetra Desa Kalirancang di sela punggungan sisi utara Bukit Pagergeong.

Peta sederhana pembagian nama oleh masing2 daerah
Berbeda dengan lereng utara yang terjal dan minim kalen, lereng selatan cenderung lebih landai dan luas. Sebagian besar kalen mengalir ke sisi selatan ini. Setidaknya terdapat empat kalen berhulu dari Bukit Pagergeong sebelum akhirnya saling bertemu di Dusun Dukuh Desa Seliling sebagai Sungai Dukuh atau warga setempat menyebutnya Kalen Kedungdawa. Selain dari Bukit Pagergeong sumber airnya juga berasal dari lereng timur Bukit Tangkil. Kalen Kedungdawa selanjutnya mengalir ke tenggara dan bermuara ke Sungai Kedungbener.

Sungai Dukuh atau Kalen Kedungdawa terkenal dengan fenomena alam uniknya yakni adanya lubang-lubang menganga seperti sumur dengan kedalaman berfariasi di beberapa bagian di kalen.


Sejumlah air terjun mini dapat dijumpai di kalen yang satu ini. Sama seperti di sisi utara, Kalen Kedungdawa juga berdasar atau berlantai batu pasir dan tuff hanya saja kalen Kedungdawa lebih besar. Satu kelen yang ada di sisi timur Bukit Pagergeong berada tak jauh dari pertigaan Desa Sawangan. Kalen ini juga terkenal dengan gorda-nya. Sedangkan sisi barat juga terdapat dua kalen kecil yang masuk ke wilayah Desa Karangkembang. 

Bukit Pagergeong ditanami sebagian besar berupa pohon jati, mahoni, dan walikonang terutama di bagian-bagian atas bukit ini. Selain itu juga digunakan untuk tegalan tanaman palawija warga sekitar seperti tanaman singkong, jagung, kacang tanah dan kacang hijau. Sementara pohon buah-buahan yang umum adalah Pohon Mangga, Pepaya, dan Jambu Biji. Di Desa Kalirancang dan Sawangan beberapa bagian ditanami padi atau sawah tadah hujan.

Berikut ini foto Bukit Pagergeong diambil dari google street view


Bukit Pagergeong dari sisi selatan atau Desa Surotrunan

Bukit Pagergeong dilihat dari sisi utara atau Desa Kalirancang Barat (Kalikudu)

Bukit Pagergeong dilihat dari sisi utara atau Desa Kalirancang Timur (Jerotengah)

Bukit Pagergeong dilihat dari sisi tenggara atau Desa Sawangan

Lereng utara Bukit Pagergeong dilhat dari Dusun Kalisetra Desa Kalirancang

Bagaimana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar